Terima kasih Atas kunjungannya

Sabtu, 26 Januari 2013

Pasar-pasar unik di Indonesia.



Pasar-pasar di Indonesia berikut ini bukanlah pasar biasa.
Setiap wisatawan yang datang dijamin akan mendapatkan pengalaman luar biasa.
Berkunjung ke pasar merupakan salah satu cara traveling yang asyik.
Keunikan itu mulai dari lokasinya, cara bertransaksi antara pedagang dan pembeli, serta aneka macam barang dagangannya.
Inilah pasar-pasar unik di Indonesia:



Pasar bisu Koto Baru di Tanah Datar, Sumatera Barat.

img
Sapi-sapi yang dijual di Pasar Ternak Koto Baru (disnak.sumbarprov.go.id

Mungkin, Anda akan bingung dan mengerutkan dahi saat datang ke Pasar Ternak Koto Baru di Desa Cubadak, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.
Sebabnya, di pasar ini terdapat tradisi Marosok, yaitu tradisi jual beli sapi hidup lewat bahasa isyarat tangan yang ditutupi benda lain, seperti kain, sarung, baju, hingga topi.
Pasar ini hanya buka hari Selasa.
Tak sedikit wisatawan yang datang untuk melihat keunikan pasar tersebut dari dekat.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, pembeli dan penjual di sini akan berjabat tangan dalam waktu yang lama.
Saat itulah, mereka sedang menyepakati harga.
Jari mereka bermain, bergoyang ke kiri dan kanan.
Setiap jari juga melambangkan nilai uang, mulai dari puluhan, ratusan, hingga jutaan rupiah.
Marosok ini juga bertujuan supaya harga ternak yang dibeli tak diketahui banyak orang.
Hewan ternak yang dijual di sini adalah sapi, kerbau, kambing, dan domba.
Mau coba belanja di sini?



Pasar 46 di Jambi.

img
Hasil bumi seperti sayur-mayur di Pasar 46 (Dian Ekawati/ACI)

Pasar 46 ini berada di Jalan Baru Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.
Keunikan pasar ini pada pada namanya, yaitu 46. Itu artinya, pasar ini hanya buka 2 jam saja sejak pukul 16.00-18.00 WIB.
Pasar ini berada tepat di pinggir jalan, sehingga kendaraan yang melintasi pasar ini harus ekstra hati-hati atau berputar melewati jalan lain.
Pasar ini pun tidak pernah sepi dari pembeli atau wisatawan.
Sekali datang ke pasar ini, dijamin Anda tidak akan pulang tanpa membawa barang belanjaan.
Beberapa barang dagangan yang dijajakan di sana adalah buah-buahan, sayur-sayuran, duku, ikan, belut, udang, dan masih banyak lagi.
Bila musim durian tiba, Anda dapat membeli durian dari daerah Kumpeh yang terkenal.



Pasar Terapung di Sungai Barito, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

img
Suasana Pasar Terapung di atas Sungai Barito (Faizal Fahmi/dTraveler)

Pasar ini juga tidak kalah uniknya.
Dengan naik perahu kayu, Anda akan diajak menyusuri sungai dan bertemu puluhan pedagang.
Para pedagang tersebut juga berada di atas perahu dan menanti calon pembeli yang datang.
Pasar Terapung ini ada di atas Sungai Barito, Banjarmasin, Kalsel.
Anda bisa menyewa perahu untuk kapasitas 10 orang di sana lalu, Anda akan diajak berperahu di antara perahu para pedagang.
Biasanya barang dagangan yang mereka jual di sini adalah buah-buahan dan sayur-sayuran, dari hasil berkebun di pinggir Sungai Barito.
Buah-buahan dan sayur-sayuran tersebut pun terlihat masih segar!
Jangan lupa menyiapkan kamera untuk mengabadikan aktifitas pasarnya.
Sulit menemukan pasar di atas sungai seperti ini di Indonesia.
Puas memotret dan berbelanja buah, jangan lupa menyicipi soto banjar yang terkenal di pinggir sungainya.



Pasar daging unik di Tomohon, Sulawesi Utara.

img
Suasana di sekitar Pasar Tomohon (Farchan Noor Rachman/ACI

Mau datang ke pasar yang ekstrem?
Cobalah mampir ke Pasar Tomohon di Kelurahan Paslaten, Tomohon Timur, Kab Tomohon, Sulawesi Utara.
Pasar ini akan membuat Anda kaget.
Di pasar ini Anda dapat melihat beragam jenis daging binatang yang dijual, mulai dari tikus hingga ular piton.
Bagi Anda yang tidak kuat melihat daging hewan yang biasa ini, disarankan untuk tidak memasuki pasar Tomohon.
Saat memasuki pasar, para pedagang akan menawarkan daging tikus yang sudah dibakar hingga kehitaman dan masih terlihat buntutnya.
Itu adalah tikus hutan berekor putih.
Tak sampai di situ, Anda juga akan melihat kelelawar-kelelawar yang digantung dan siap dijual.
Pedagang di sini juga banyak yangmenjual anjing dan babi.
Anda pun bisa memilih, mau membeli dalam bentuk irisan dan siap untuk dimasak, atau masih dalam keadaan hidup yang nantinya akan langsung dipotong.
Masih ada ular piton, monyet, dan biawak yang dijual di sini untuk dikonsumsi.



Pasar kaget di tengah hutan Wamena, Papua.

img
Pasar kaget di tengah hutan Wamena (Afif/detikTravel

Jika biasanya pasar kaget ada di jalanan atau lapangan luas, maka berbeda di Wamena, Papua.
Di kampung-kampung pedalaman Suku Dani di sana, terdapat pasar kaget di tengah-tengah hutannya. Benar-benar bikin kaget!
Pasar kaget tersebut berada di Kampung Obia, Distrik Kurulu, Wamena.
Saat sedang memotret rumah-rumah Hanoi dan Suku Dani dari dekat, tiba-tiba saja mama-mama (panggilan wanita tua di papua-red) di sana duduk rapi di lapangan luas.
Mereka membawa banyak barang, mulai dari kalung taring babi, tombak, kampak batu, kalung-kalung, noken, hingga koteka bertebaran di mana-mana.
Jangan ragu untuk menawar harga suvenir-suvenir etnik tersebut. rupanya, pasar kaget seperti ini memang dilakukan masyarakat setempat saat turis datang.
Dijamin Anda akan borong banyak suvenir di sini!



Pasar Jibama, Wamena.

Pasar Jibama, Wamena (Foto: tabisite)
Pasar Jibama, Wamena (Foto: tabisite)

Pasar Jibama merupakan pasar terbesar yang ada di Kota Wamena, Provinsi Papua.
Pasar ini adalah pasar rakyat yang mempertemukan penjual dan pembeli di sekitar Lembah Baliem.
Pasar ini menjajakan hasil bumi lokal, seperti sayur-sayuran, buah, juga tembakau.
Ada pula kerajinan lokal, seperti koteka, noken (tas wanita papua) dan yeraanggen (perhiasan yang terbuat dari taring babi).
Pasar Jibama juga menjual bunga abadi, bukan bunga edelweiss melainkan bunga khas Wamena yang berwarna-warni dan sekilas tampak seperti bunga kertas.
Bunga ini dapat bertahan hingga bertahun-tahun.
Sekilas, pasar ini tampak biasa, namun jika menelusurinya lebih lanjut Anda akan menemukan berbagai hal unik dan menarik.
Di pasar ini, Anda masih bisa melihat banyak pedagang maupun pembeli yang mengenakan koteka.
Maklum, kebanyakan pedagang pasar ini adalah penduduk pedalaman dari Lembah Baliem.
Selain kerajinan tangan khas Lembah Baliem, di pasar ini Anda juga bisa menemukan buah legendaris Papua, yaitu buah merah yang katanya berkhasiat sebagai antivirus HIV.



Pasar Batu Permata dan Cenderamata, Martapura

Pasar Batu Permata dan Cenderamata Cahaya Bumi Selamat, Martapura (Foto: travel.diengplateau)
Pasar Batu Permata dan Cenderamata Cahaya Bumi Selamat, Martapura (Foto: travel.diengplateau)

Martapura, Kalimantan Selatan, terkenal dengan hasil tambang intan serta batu mulia lain, seperti berlian dan permata.
Karena itulah, komoditas utama yang dijual di kota ini adalah kerajinan dan perhiasan yang terbuat dari intan permata.
Di pasar yang cukup luas ini, wisatawan akan menjumpai toko-toko yang memajang kilau keindahan batu permata.
Batu-batu tersebut ada yang sudah dipadupadankan dalam bentuk perhiasan juga yang berupa batu murni.
Selain itu, ada aneka aksesori yang diciptakan dengan bahan dasar batu.
Selain perhiasan dan aksesori, Pasar Cahaya Bumi Selamat menyediakan kerajinan tangan khas daerah hingga ramuan obat dari Kalimantan, seperti pasak bumi.
Semua permata yang ditawarkan memiliki harga beragam, dari yang murah hingga selangit.
Kemudian, hanya sekira 7 kilometer dari pasar, wisatawan dapat mengunjungi tempat pendulangan intan, yang masih ditambang dengan cara tradisional.



Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

Pasar Beringharjo, Yogyakarta (Foto: jogjalogica)
Pasar Beringharjo, Yogyakarta (Foto: jogjalogica)

Pasar yang terletak di kawasan Malioboro ini mempunyai nilai historis dan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan Keraton Yogyakarta.
Pembangunan pasar merupakan salah satu bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Wilayah Pasar Beringharjo mulanya merupakan hutan beringin.
Tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya pada 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.
Pasar yang interior bangunannya merupakan gabungan gaya Jawa dan kolonial ini menjual berbagai baju dan kerajinan kain batik dengan harga murah, tentu saja setelah ditawar.
Pasar yang terdiri dari 7.000 pedagang ini tidak pernah sepi pengunjung setiap harinya.
Pasar mulai beroperasi pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB
Pasar ini juga menjual jamu khas Jawa di lantai dua.
Bahan jamu yang dijual, misalnya kunyit yang biasa dipakai untuk membuat kunyit asam, dan temulawak untuk membuat jamu yang terkenal sangat pahit.
Rempah-rempah yang ditawarkan adalah jahe (biasa diolah menjadi minuman ronde ataupun hanya dibakar, direbus, dan dicampur gula batu) dan kayu secang.



Pasar Bawah, Pekanbaru.

Pasar Bawah, Pekanbaru (Foto: potlot-adventure)
Pasar Bawah, Pekanbaru (Foto: potlot-adventure)

Kota Pekanbaru adalah Ibu Kota dan kota terbesar di Provinsi Riau, Indonesia.
Kota ini merupakan kota perdagangan dan jasa dengan tingkat pertumbuhan ekonomi cukup tinggi.
Saat ini, Kota Pekanbaru sedang berkembang pesat menjadi kota dagang yang multi-etnik.
Keberagaman ini telah menjadi modal sosial dalam mencapai kepentingan bersama untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakatnya.
Pasar Bawah adalah pusat perbelanjaan terkenal yang telah menjadi ikon tempat wisata belanja di Kota Pekanbaru.
Pasar ini menyediakan barang-barang antik, juga peralatan rumah tangga yang terbuat dari keramik dan porselen.
Rata-rata harga barangnya cukup murah karena didapatkan langsung dari Kota Batam, setelah diimpor dari China.
Pasar ini disebut China Town-nya Kota Pekanbaru karena arsitektur bangunannya merupakan campuran gaya Melayu dan Tionghoa.



Pasar Atas, Bukittinggi.

Pasar Atas, Bukittinggi (Foto: flickr)
Pasar Atas, Bukittinggi (Foto: flickr)

Pasar tradisional di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, ini merupakan pusat grosir yang menjual barang berharga cukup murah.
Pasar ini terletak di pusat Kota Bukittinggi, tepatnya di bawah Jam Gadang.
Pasar Atas menjual berbagai barang, mulai pakaian, aksesori, peralatan rumah tangga, kerajinan tangan, serta suvenir lokal seperti gantungan kunci berbentuk Jam Gadang atau replika kecil Ngarai Sianok.
Pasar yang selalu ramai setiap liburan oleh wisatawan asing ini menjadi pilihan tepat untuk membeli oleh-oleh khas Sumatra Barat.
Apabila lapar, di dalam pasar terdapat banyak tempat makan khas Padang, seperti sate, soto, dan nasi padang yang lezat.



Pasar Sukawati, Bali.

Pasar Sukawati, Bali (Foto: lintangbuanatours)
Pasar Sukawati, Bali (Foto: lintangbuanatours)

Pasar ini terletak di Desa Sukawati, sekira satu jam perjalanan dari Kota Denpasar.
Pasar ini sudah ada sejak 1980-an, menjual kerajinan tangan dan baju-baju khas Bali.
Di sini juga menjual berbagai lukisan lokal, gantungan kunci, serta gelang-gelang cantik terbuat dari kayu.
Waktu paling tepat untuk belanja di Pasar Seni Sukawati adalah pagi hari sekira pukul 08.00-10.00 WITA.
Pasalnya, para penjual baru saja selesai bersembahyang dan membuka kiosnya.
Menurut kepercayaan mereka, barang yang dijual pertama kali di pagi hari akan mendatangkan penglaris untuk hari itu.
Oleh sebab itu, biasanya pedagang akan menjual dagangan mereka dengan harga yang cukup murah.
Bagi wisatawan yang mengunjungi Bali, berbelanja di Pasar Sukawati ini merupakan suatu keharusan.



Nagoya, Batam.

Nagoya, Batam (Foto: yustisi)
Nagoya, Batam (Foto: yustisi)

Kota Batam adalah kota terbesar di Kepulauan Riau dan letaknya cukup dekat dengan negara tetangga, Singapura dan Malaysia.
Bahkan di kala malam, lampu-lampu di Singapura terlihat dari kota ini.
Bagi yang sudah pernah berkunjung ke Batam, pasti sudah tidak asing lagi dengan pusat perbelanjaan ini.
Nagoya mulai dikembangkan pada 2006 oleh Pemerintah Batam, sebagai pusat perbelanjaan yang fokus pada barang-barang elektronik.
Gadget elektronik, seperti ponsel dan laptop, dapat dibeli dengan harga cukup murah.
Maklum, letaknya dekat dengan pelabuhan sehingga barang-barang impor tidak dikenai pajak yang besar.
Pusat perbelanjaan ini bahkan sering dikunjungi wisatawan dari Malaysia dan Singapura karena letaknya sangat dekat dengan kedua negara tersebut.



Pasar Baru, Jakarta.

Pasar Baru (Foto: Mutya/okezone)
Pasar Baru (Foto: Mutya/okezone)

Wisata belanja di Indonesia memang menarik dan tiada duanya.
Selain murah, pasar-pasar ini juga menjajakan kerajinan lokal yang merupakan simbol kebudayaan daerah masing-masing.
Passer Baroe atau lebih dikenal dengan nama Pasar Baru adalah pasar yang sudah cukup lama berdiri di Kota Jakarta.
Pasar ini merupakan warisan zaman Belanda, tepatnya sejak 1820.
Dulu, pasar ini terkenal sebagai daerah pertokoan elit karena lokasinya yang berdekatan dengan kawasan Rijswijk (sekarang Jalan Veteran, Jakarta Pusat), sebuah kawasan orang-orang kaya di Batavia.
Sejak Indonesia merdeka, Pasar Baru pada 1930 telah menjadi pusat aktivitas ekonomi Jakarta.
Namun, hal ini tak bertahan lama seiring derasnya arus modernisasi yang merembes ke kota-kota besar di Indonesia.
Lambat laun, gema Pasar Baru semakin menurun, seiring dengan merebaknya pusat-pusat perbelanjaan yang lebih modern, seperti mal, supermarket, atau bahkan hypermarket.
Untuk melindungi pasar yang syarat nilai sejarah ini dari kepunahan, pada 2000, Pemerintah DKI Jakarta menetapkan Pasar Baru dan kawasan sekitarnya sebagai kawasan belanja bertaraf internasional, melalui SK Gubernur No. 3048 tahun 2000.
Kini, Pasar Baru tetap eksis dengan menyediakan aneka barang dagangan dan terdiri dari enam kawasan, yakni Metro Pasar Baru, Metro Atom, Harco Pasar Baru, Pasar Baru, Istana Pasar Baru, dan Kawasan Pintu Air.
Pasar Baru juga menjual banyak kamera antik serta banyak toko kain yang dikelola pedagang dari India.

Itulah pasar-pasar unik di Indonesia.
Setiap tempatnya memiliki keunikan berupa lokasinya dan juga barang-barang yang dijual.




Sumber :
http://travel.detik.com/read/2013/01/03/104700/2131976/1383/1/pasar-bisu-dan-4-pasar-unik-lainnya-di-indonesia#topart
sampai
http://travel.detik.com/read/2013/01/03/104700/2131976/1383/5/pasar-bisu-dan-4-pasar-unik-lainnya-di-indonesia#topart
http://travel.okezone.com/stories/2013/01/25/544/751765/kilau-permata-di-martapura
http://travel.okezone.com/stories/2013/01/25/544/751760/batik-budaya-jawa-berpadu-di-beringharjo
http://travel.okezone.com/stories/2013/01/25/544/751754/borong-barang-antik-china-di-pasar-bawah-pekanbaru
http://travel.okezone.com/stories/2013/01/25/544/751751/susuri-tradisi-ranah-minang-di-pasar-atas-bukittinggi
http://travel.okezone.com/stories/2013/01/24/544/751333/belum-afdol-ke-bali-kalau-belum-ke-pasar-ini
http://travel.okezone.com/stories/2013/01/24/544/751332/pasar-unik-di-tengah-indahnya-wamena
http://travel.okezone.com/stories/2013/01/24/544/751331/pusat-gadget-idaman-turis-singapura-malaysia
http://travel.okezone.com/stories/2013/01/24/544/751330/passer-baroe-saksi-sejarah-batavia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar